Bawang Sebrang (Eleutherine bulbosa)

Tumbuhan Bawang Sebrang ( Eleutherine bulbosa ) ini juga disebut dengan; bawang hutan; bawang kabe, bawang dayang, dll. Umumnya dibudidayakan sebagai tanaman hias pada ketinggian 10 m sampai 1.500 m diatas permukaan laut. Menyukai tanah sedikit berpasir atau liat asal mengandung bahan organik tinggi. Berbunga sepanjang tahun dan dapat dipanen setiap saat.

Bawang sabrang atau bawang dayak tumbuh liar dihutan, dengan bunga berkelopak lima bewarna putih dan hanya tumbuh saat gelap. Daun bawang sabrang berbentuk pita dengan panjang antara 15–20 cm dan lebar 3–5 cm serta mirip tanaman palem. Umbi ini bawang sabrang banyak digunakan untuk obat. Biasanya digunakan untuk mengobati kanker, jantung, anti radang, anti pendarahan serta untuk meningkatkan imunitas atau sistem kekebalan tubuh. Bawang sabrang memiliki daun panjang dan beralur mirip dengan  anggrek tanah. Umbi berbentuk bulat telur, berwarna merah serta tidak berbau. Selain dikenal dengan nama bawang sabrang atau bawang dayak masyarakat kita juga menyebut tanaman ini dengan nama bawang hutan atau bawang kabe.

Kandungan penting :

Seluruh bagian tanaman bawang sebrang mengandung alkaloida (kolkhisin), saponin, dan polifenol. Alkaloid isokuinolin, flavonoid, tanin, saponin, triterpenoid, steroid, glikosida (eleutherinone, eleuthone), fenolik.

Khasiat :

Obat pusing dan obat sulit tidur. Mengobati mioma, batu ginjal, radang rektum, hipertensi, diabetes melitus, muntah, sinusitis, asam urat, TBC, penyakit kuning, mengatasi sembelit, disentri, bisul, luka, mengurangi lemak dalam darah, hiperkolesterol, pencegah kanker tumor dan pendarahan, ramuan rendaman pada bayi lahir kuning, memiliki aktivitas sebagai antifungi dan antibakteri.

Cara penggunaan :

  1. Obat pening / pusing : daun bawang sebrang segar sebanyak 15 gram, dicuci, direbus dengan 400 ml air sampai mendidih selama 15 menit, disaring, dan diminum setelah dingin.
  2. Obat sulit tidur : umbi dan daun segar sebanyak 10 gram, dicuci bersih, direbus dengan 400 ml air sampai mendidih selama 15 menit, disaring, setelah dingin diminum 2 kali sehari pagi dan sore.
  3. Hiperkolesterol dan mengurangi lemak darah ; Umbi segar 50 g, ½ gelas air matang, Iris umbi kemudian tumbuk dan peras, Saring dan tambahkan ½ gelas air panas, Minum ¼ gelas, pagi dan sore hari. Dapat juga dikonsumsi secara mentah sebanyak 7-10 siung 3 kali sehari (Konsumsi dengan pisang dapat mengurangi bau dari umbi)
  4. Bayi lahir kuning;  Rebus 1 umbi bawang dayak dengan 200 ml air sampai mendidih, Gunakan untuk mandi pada bayi kuning.
  5. Pengawetan ; Cuci umbi bawang dayak, potong akar dan daunnya kemudian iris dengan ketebalan 1-2 mm. Keringkan dengan oven pada suhu 50 °C selama 8 jam, dinginkan. dan Kemas dengan plastik dan vakum.

Gambar :

Sumber : Kitab Tanaman Obat Nusantara