Kandungan Ekor Kucing

Kandungan penting :

  • Daunnya mengandung acalyphin, flavonoida, saponin, dan tanin. Bunga mengandung saponin dan tanin.
  • Tanaman ekor kucing mengandung ragam senyawa penting antara lain : fenolik, flavonoid, alkaloid, tanin, saponin, acalyphin, 8 minyak atsiri, glikosida, steroid, phlobatanin, hidroksi antraquinon, dan karbohidrat. Senyawa ini diketahui memiliki manfaat istimewa untuk pengobatan bagi manusia.
  • Kandungan senyawa flavonoid dalam tanaman ini dapat berperan sebagai antioksidan, antibakteri, dan antimikroba. Sejumlah penelitian juga mengungkap bahwa daun ekor kucing memiliki sitotoksik, antibakteri, antileprotik, antimikroba, dan antifungi.
  • Flavonoid merupakan antioksidan kuat, dapat membasmi radikal bebas, melindungi tubuh melawan ROS, meningkatkan fungsi antioksidan endogen, dan meningkatkan enzim antioksidan dalam jaringan granulasi.
  • Penelitian yang dilakukan oleh Rima (2009) menunjukkan tanaman ekor kucing menghasilkan senyawa kimia yang berguna dalam pengobatan, di antaranya mengandung saponin, tanin, flavonoid, acalyphin, dan minyak atsiri yang salah satu fungsinya sebagai antibakteri.
  • Pada analisis fitokimia yang dilakukan oleh Osarumwense dan Okunrobo (2013), tanaman ekor kucing mengindikasikan adanya gula pereduksi, saponin, glikosida jantung, tanin, flavonoid, alkaloid, senyawa karbonil, terpenoid, dan phlobatanin.
  • Daun ekor kucing dilaporkan mempunyai khasiat sitotoksik, antibakteri, antileprotik,  antimikroba, dan antifungi. Selain itu, ekstrak daun ekor kucing juga menunjukkan potensi aktivitas antioksidan. Berdasarkan uraian di atas, ekstrak tanaman ekor kucing terutama daunnya memiliki potensi sebagai obat alternatif untuk penyembuhan luka.
  • Kandungan flavonoid berperan penting dalam meningkatan proses penyembuhan luka. Zat tersebut mempunyai efek antimikroba dan bertanggung jawab dalam kontraksi luka serta peningkatan kecepatan epitelisasi.
  • Untuk diketahui, penyembuhan luka sangat dipengaruhi oleh proses epitelisasi, semakin cepat proses tersebut semakin cepat pula luka menutup sehingga semakin cepat penyembuhan luka.
  • Sejak dahulu tanaman ini diolah secara tradisional oleh masyarakat untuk pengobatan. Semisal untuk luka berdasarah, daunnya  cukup ditumbuk halus lalu dioleskan pada luka. Sedangkan, untuk mengatasi cacingan pada anak, rebus bunganya sekira 15 gram lalu diminum setelah hangat.

Sumber : Kitab Tanaman Obat Nusantara, Klikhijau