Oleander (Nerium oleander)

Bunga Oleander (Nerium oleander) dikenal juga dengan bunga Jepun atau bunga Mentega termasuk populer sebagai tanaman hias yang sering dijumpai di pekarangan rumah. Bunga jepun merupakan spesies bunga tropis yang memiliki kelopak bunga indah dengan dedaunan hijau memanjang. Pada tahun 2020 lalu, tanaman ini sempat disebut memiliki senyawa yang manjur untuk mengobati infeksi virus corona. Padahal, tanaman ini termasuk dalam kategori tanaman beracun.

    • Habitus : Semak, tinggi kurang lebih 4 m.
    • Batang : tegak, bulat, berkayu, percabangan simpodial, bergetah, putih kotor.
    • Daun : Tunggal, lonjong, tersebar, pertulangan menyirip, pangkal runcing, ujung meruncing, tepi rata, panjang 8-14 cm, lebar 1-2 cm, hijau muda.
    • Bunga : Majemuk, lonjong, di ujung batang, tangkai gundul, panjang 2,5-5 cm, hijau muda, kelopak bentuk lonceng, panjang 1-1,5 cm, mahkota lonjong, bentuk corong, panjang 2-2,5 cm, putih, kepala putik kuning pucat, bentuk kerucut, putih.
    • Buah : Polong, bulat pipih, hitam mengkilat.
    • Biji : bulat, coklat kehitaman.
    • Akar : Tunggang, coklat.

Tanaman bunga jepun atau oleander mengandung senyawa oleandrin yang menyebabkan toksisitas mematikan. Dilansir dari theconversation.com, hal ini dikenal oleh para ilmuwan sebagai glikosida jantung, kelas senyawa organic dengan fitur umum menunjukkan efek yang kuat pada jaringan jantung dan sering kali dengan konsekuensi mematikan.

Seluruh bagian dari tanaman ini beracun. Jika dimakan, itu menyebabkan aritmia jantung, atau detak jantung tidak teratur. Efeknya dapat mematikan bagi manusia maupun hewan.

Lebih lanjut, tak ada bukti ilmiah yang dipublikasi tentang keamanan mengonsumsi oleandrin atau sumber lain dari tanamannya, Nerium Oleander. Jadi, tanaman ini berbahaya untuk dikonsumsi bahkan untuk menjadi obat COVID-19.

Gejala keracunan oleander dapat meliputi penglihatan kabur, sakit perut, mual, muntah, diare, tekanan darah rendah, detak jantung tidak teratur, lemah, hingga pingsan. Selain beracun untuk dikonsumsi, getah bunga jepun dapat menyebabkan iritasi saat bersetuhan dengan kulit.

Kandungan penting :

Daun Thevetia peruviana mengandung alkaloida, saponin, dan tanin, sedangkan batangnya mengandung saponin dan polifenol.

Khasiat :

Daun Thevetia peruviana berkhasiat untuk urus-urus dan kulit batangnya untuk mencegah muntah. Untuk urus-urus dipakai kurang lebih 5 gram, daun segar Thevetia peruviana, dicuci, direbus dengan 1 gelas air selama 15 menit, setelah dingin disaring. Hasil saringan diminum sekaligus.

Gambar :

Sumber : Kitab Tanaman Obat Nusantara