Bayam Merah

Bayam merah ini punya nama lokal: jukut jatinangor, Kecicak abang, bayam glatik, bayam kakap (jakarta), bayam abrit, bayam sekul (Jawa). Bayam merah (alternathera amoena voss) termasuk tanaman semak, tinggi kurang lebih 50 cm. Batang : tegak , masif, beralur, percabangan, monopodial, hijau kemerahan. Daunnya tunggal, berseling, lonjong, ujung runcing, pangkal meruncing, tepi rata, panjang 7-24 cm, lebar 4-12 cm, pertulangan menyirip, hijau kemerahan. Bunga : majemuk, berkelamin dua, di ketiak daun, bentuk bongkol, tangkai panjang kurang lebih 2 cm, hijau kemerahan, kelopak bentuk corong, benang sari kecil, tangkai putik kuning, kepala putik bulat, mahkota merah, merah. Buah : batu, merah kecoklatan, biji : bulat, kecil, hitam. Akar : tunggang, putih kecoklatan.
Keberadaan bayam merah sebagai salah satu komoditi sayuran sangat dibutuhkan dalam penyempurnaan gizi masyarakat. Dikenal sebagai salah satu sayuran yang begizi tinggi karena banyak mengandung protein, Vitamin A, B dan C serta mengandung garam-garam mineral yang dibutuhkan oleh tubuh dan mengandung antosianin yang berguna dalam menyembuhkan penyakit anemia. Warna merah dari bayam merah tersebut menunjukkan adanya kandungan pigmen yang dapat digunakan sebagai zat pewarna alami
Kandungan penting :
Daun bayam merah memiliki aktivitas antioksidan tinggi. Daun Bayam merah mengandung saponin dan batangnya mengandun alkaloida, flavonoida, dan polifenol.
Khasiat :
Daun Alternanthera amoena berkhasiat sebagai obat sakit kepala. Untuk obat sakit kepala dipakai kurang lebih 15 gram daun segar Alternathera amoena, dicuci, direbus dengan 2 gelas air selama 15 menit, dinginkan dan disaring. Hasil saringan diminum sekaligus. Daun bayam merah dapat dijadikan sebagai alternatif sumber gizi karena daun bayam merah merupakan jenis sayuran yang memiliki gizi tinggi bagi manusia.
Cara penggunaan :
-
1 porsi
-
1 ikat bayam merah
-
1 buah wortel
-
4 siung bawang merah
-
1 cm kencur
-
1 sdt garam
-
1 sdm gula pasir
-
2 lembar daun salam