Gembolo (Dioscorea bulbifera)

Gembolo (Dioscorea bulbifera), termasuk suku gadung-gadungan atau Dioscoreaceae merupakan tanaman umbi-umbian yang ditanam di pekarangan. Tanaman ini semakin jarang dikenal dan hanya bisa dijumpai di desa-desa. Umbi gembolo serupa dengan umbi gembili namun berukuran lebih besar.

Tumbuhan gembolo merambat dan rambatannya berputar ke arah kanan (searah jarum jam jika dilihat dari atas). Tumbuhan ini juga dapat menghasilkan umbi dari batang yang ada di permukaan. Umbi ini disebut “umbi udara” atau “katibung” dan dapat dimakan dan digunakan sebagai bahan perbanyakan vegetatif.

Gembolo sekarang tersebar ke seluruh daerah tropika dan di beberapa tempat di Afrika menjadi sumber karbohidrat penting. Di Bali gembolo lumrah juga disebut: biaung, ubi aung (singaraja).

Tanaman ini semakin jarang dikenal dan hanya bisa dijumpai di desa-desa. Umbi gembolo serupa dengan umbi gembili namun berukuran lebih besar. Tumbuhan gembolo merambat dan rambatannya berputar ke arah kanan. Umbi gembolo serupa dengan umbi gembili, tetapi berukuran lebih besar.

Tanaman ini termasuk jenis semak, menjalar, panjang 7-10 m. Batang : Membelit, bulat, beruas, batang di dalam tanah membentuk umbi, hijau pucat. Daun : Tunggal, berseling, lonjong, tepi rata, ujung meruncing, pangkal melekuk, panjang 15-20 cm, lebar 7-14 cm, pertulangan melengkung, hijau pucat. Bunga : Majemuk, bentuk bulir, di ketiak daun, berkelamin tunggal, bunga jantan panjang 1-3 cm, bunga betina panjang 1-2 cm, kelopak bentuk bibir, mahkota bentuk taju, panjang kurang lebih 2 mm, kuning. Buah : Buni, bulat, diameter 3-4 cm, coklat. Biji : Bulat, hitam. Akar : Serabut, putih kotor.

Kandungan penting :

Umbi dan daun Dioscorea bulbifera mengandung flavonoida, di samping itu umbinya juga mengandung alkaloida dan polifenol dan daunnya mengandung saponin.

Khasiat :

Umbi Dioscorea bulbifera berkhasiat sebagai obat bengkak. Untuk obat bengkak dipakai kurang lebih 100 gram umbi Dioscorea bulbifera, dicuci, diparut lalu ditempelkan pada bagian yang bengkak dan dibalut dengan kain bersih.

Gambar :

Sumber : Kitab Tanaman Obat Nusantara