Penggunaan Lampu Perangkap untuk Pengendalian Serangga Hama
Perangkap serangga menjadi salah satu cara pengendalian merebaknya serangga atau artropoda. Pengendalian ini tergolong pengendalian mekanis yang cukup ramah lingkungan. Cara pengendaliannya bisanya menggunakan makanan, umpan visual, feromon sebagai umpan. Umpan visual menggunakan warna dan bentuk yang terang, cerah untuk menarik hama. Penarik aroma atau feromon hanya dapat menarik jenis kelamin tertentu. Perangkap serangga juga sering digunakan untuk melihat pola musiman dan distribusi kejadian hama.
Salah satu metode yang banyak digunakan adalah membuat perangkap cahaya atau light trap. Perangkap cahaya ini dengan atau tanpa sinar ultraviolet. Tetapi salah satu paling efektif adalah dengan sinar ultraviolet. Sumber cahaya yang bisa digunakan biasanya ; lampu neon, lampu uap merkuri, lampu hitam, lampu led.

Perangkap cahaya banyak digunakan untuk mensurvei ngengat nokturnal (keluar malam hari). Jumlah yang tertangkap pada perangkap ini juga dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti suhu malam, kelembaban dan jenis lampu. Belalang dan beberapa kumbang tertarik pada cahaya pada jarak jauh tetapi ditolak oleh jarak dekat. Perangkap cahaya Farrow memiliki basis besar sehingga menangkap serangga yang mungkin terbang menjauh dari perangkap cahaya biasa. Perangkap cahaya dapat menarik serangga terbang dan darat. Ketika serangga masuk ke perangkap, di bawahnya sudah diberi bahan yang membuat serangga tersebut terperangkap atau mati.
Komponen utama yang digunakan untuk membuat lampu perangkap adalah lampu, corong, kantung plastik, dan rangka beratap. Lampu dengan daya minimal 100 watt, berfungsi untuk menarik perhatian serangga pada waktu malam hari. Sedangkan corong digunakan sebagai tempat masuknya serangga dan kantung plastik berfungsi untuk menampung serangga yang tertangkap. Kemudian, rangka beratap berfungsi untuk melindungi lampu dan hasil tangkapan dari hujan.
Pengaplikasian lampu perangkap ini adalah dengan meletakkannya di dalam lahan sawah di pinggir pematang. Letak bisa disesuaikan dengan kondisi tempat karena alat ini menggunakan lampu sehingga memerlukan sumber aliran listrik. Lampu dinyalakan setiap hari mulai dari pukul 6 sore-6 pagi dan hasil tangkapan diambil setiap pagi kemudian diamati jenis serta jumlah serangga yang tertangkap.

Banyaknya hama pada lampu perangkap ditentukan oleh besarnya cahaya yang dipasang, semakin tinggi cahaya maka akan semakin besar hasil tangkapannya. Hasil tangkapan hama pada solar cell dengan cahaya setara 20 watt lebih rendah dibanding hasil tangkapan lampu perangkap elektrik dengan 100-160 watt.
Selain itu, besarnya tangkapan juga ditentukan oleh tempat/lokasi pemasangan lampu. Lampu perangkap yang dipasang berdekatan dengan sumber serangan akan menghasilkan tangkapan hama yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan lampu perangkap yang dipasang jauh dari sumber serangan.
Selanjutnya, hama yang tertangkap pada lampu perangkap dapat dijadikan sebagai indikator datangnya hama di persemaian atau pertanaman, sehingga lampu perangkap dapat dijadikan alat monitoring, mereduksi hama, dan menentukan ambang ekonomi.
Selain digunakan pada tanaman bawang merah, perangkap lampu juga dapat digunakan pada pertanaman padi. Pada tanaman padi, lampu perangkap digunakan untuk mendeteksi dini wereng coklat imigran dan ngengat penggerek batang padi sehingga dapat mengetahui datangnya hama imigran dan puncak tangkapan populasi suatu hama.
Pada saat populasi tinggi, lampu perangkap dapat menangkap wereng ± 400 ribu ekor/malam/unit, ngengat penggerek batang padi kuning 12 ribu ekor/malam/unit dan kepinding tanah ±150 ribu ekor/malam/unit.
Pada satu unit lampu perangkap biasanya dapat digunakan sebagai monitoring untuk luasan 300-500 ha dan sebagai pengendalian untuk luasan 50 ha.

Untuk meningkatkan keberhasilan pengendalian terhadap hama, dapat juga digunakan perangkap hama lain seperti yellow sticky trap, airnet trap, dan pitfall yang dapat diaplikasikan bersamaan dengan pengaplikasian lampu perangkap. Namun, hal ini tentunya juga harus disesuaikan dengan kondisi dan tujuan hama yang akan dikendalikan.
Catatan tambahan ; beberapa uji keefektifan penggunaan lightttap ini.. dengan warna cahaya putih, kuning, hijau, merah, biru dan terakhir violet. Ternyata paling efektif adalah violet dengan jumlah tangkapan yang banyak dan musuh alami yang terperangkap sangat sedikit.